Jumat, 31 Oktober 2008

FIELD NOTE

FIELD NOTE
(Catatan lapangan)

Nama : Amar (bukan nama sebenarnya)
Umur : 27 tahun
Alamat : Jl. Mojo Kidul I
Pekerjaan : pegawai swasta

Peristiwa

          Subyek bernama Amar, pada saat kami hendak melakukan wawancara saat itu subyek sedang duduk santai di ruangan kantornya karena telah selesai bekerja. Awalnya pada saat kami datang subyek terlihat seperti kebingungan dan bersikap tidak bersahabat namun setelah kami utarakan dan kami jelaskan maksud kami subyek perlahan-lahan mulai bersikap ramah. Terlihat dari cara subyek menjawab beberapa pertanyaan kami, bahwa subyek merupakan pribadi yang tegas dan bersikap hati-hati dalam menjawab pertanyaan kami, namun lama kelamaan subyek mulai terbuka karena mungkin telah merasa nyaman dengan kedatangan kami.
          Subyek sudah bekerja di LSM Gaya Nusantara , dan subyek menjabat sebagai penanggung jawab relawan. Dalam melaksanakan tugasnya subyek bekerja dengan penuh tanggung jawab dan serius. Selain itu subjek bersedia menampung seluruh keluh kesah anggotanya, bahkan berani berjuang demi kemajuan anggota dan LSM yang menaunginya.
         Subyek mulai menjadi seorang transgender sejak, menurutnya sejak kecil ia suka dengan hal-hal yang feminim, suka bermain boneka, suka melihat hal-hal yang menurut kaum wanita pada umumnya lucu. Subyek juga lebih sering bermain dengan anak perempuan karena mereka lebih ramah dan tidak nakal. Selain itu subyek merasa lebih nyaman bila bermain dengan anak perempuan. Selain itu subyek rajin bila disuruh ibunya membantu memasak maupun menyapu. Subyek merupakan anak terakhir dari empat bersaudara, dan merupakan anak laki-laki kedua. Dan jarak subyek dengan kakak-kakanya cukup jauh.
         Saat kecil subyek merupakan pribadi yang tertutup baik terhadap keluarga maupun teman sebayanya. Bila ada suatu masalah subyek lebih suka menyimpanya sendiri. Dilingkungan rumahnyapun subyek jarang bergaul dengan teman-teman sebayanya. Selain pendiam saat kecil juga subyek lemah lembut dan sering sakit. Sehingga ibu subyek selalu melarang subyek untuk bermain hal-hal yang dapat menguras tenaganya.
         Sikap subyek terhadap orang yang lebih tua selalu sopan dan hormat. Di sekolahpun subyek termasuk anak yang berprestasi, sehingga guru-guru dan temanya menghormatinya. Namun ada beberapa teman-teman laki-lakinya yang mengejeknya seperti cewek, namun subyek tidak sakit hati dan tidak menghiraukanya.Sikap seperti perempuan itu muncul sejak subyek kira-kira kelas II sekolah dasar dan hal itu berlanjut sampai sekarang. Subyek menyadari bahwa dirinya lebih pantas menjadi perempuan adalh waktu SMA namun saat itu subyek belum berani mengatkan hal itu terhadap keluarganya. Walaupun begitu sejak awal keluarganya telah curiga namun tetap mendiamkanya.
         Lama-kelamaan subyek mulai tertekan dengan kepribadianya yang cenderung seperti wanita tersebut dan akhirnya subyek menyampaikan apa yang dirasakannya kepada keluarganya itu. Mendengar hal itu ayahnya tentu saj sangat marah dan juga saudara-saudranya. Bahkan ibunyapun hampir pingsan. Setelah menyampaikan hal tersebut subyek meresa lega sekaligus menyesal karena meresa telah mengecewakan keluargnya dan keluarganya pun sempat mendiamkanya beberapa saat bahkan ayahnya sampai berkata tidak akn menganggap anak bila subyek tetap nekad bersikap seperti wanita, subyek merasa sangat bersalah karena telah mengecewakan keluarga yang telah menaruh harapan besar terhadapnya. Namun apa daya subyek menurut subyek, subyek tidak mampu melawan dorongan hatinya yang begitu kuat tersebut.

Tidak ada komentar: